Polres Landak - Antisipasi tindakan kejahatan dengan modus hipnotis, Polres Landak yang dilaksanakan oleh Kasatgas Preemtif Kasubsatgas Binmas Iptu Deni Hermawan bersama anggota satgas Preemtif meminta masyarakat memperhatikan faktor keamanan saat mudik Lebaran, khususnya bagi masyarakat yang menggunakan angkutan umum. Sebab, momentum tersebut banyak kemungkinan modus kejahatan yang terjadi, salah satu yang diwaspadai adalah hipnotis, " Sabtu ( 7/4/2024 )
Kapolres Landak Akbp I Nyoman Budi Artawan, S.H., S.I.K., M.M melalui Kasatgas Preemtif Kasubsatgas Binmas Iptu Deni Hermawan menuturkan modus hipnotis ini merupakan salah satu cara bagi pelaku untuk mengincar barang sasarannya. Lokasi-lokasi yang ramai apalagi saat musim mudik, biasanya jadi tempat favorit pelaku. Dengan cara berkenalan atau iming-iming membantu, pelaku dengan cepat bisa mengambil barang pemudik, Sehingga masyarakat yang hendak mudik untuk tidak memakai perhiasan di tempat umum secara mencolok yang dapat mengundang aksi kejahatan.
Selain itu, untuk menghindari kejahatan, pemudik jangan mudah percaya terhadap orang yang tidak dikenal. Apalagi orang tersebut menawarkan makanan atau minuman secara langsung kepada pemudik."Lebih baik ditolak. Pemudik lebih baik membawa makanan dan minum sendiri." imbuhnya
Kasatgas Preemtif mengatakan, kejahatan hipnotis biasanya mereka beroperasi di pusat keramaian, seperti pasar, terminal dan pusat perbelanjaan. Mereka pelaku tindakan kejahatan hipnotis mampu menghilangkan konsentrasi terhadap korbannya hingga tunduk kepada mereka.
Karena itu, pihaknya mengimbau masyarakat untuk selalu waspada terhadap para pelaku tindak pidana hipnotis, terlebih menjelang lebaran."Kalau warga ingin berbelanja ke tempat keramaian, sebaiknya mengajak teman dan selalu waspada dan berhati-hati terhadap pelaku kejahatan hipnotis yang diperkirakan masih berkeliaran, " ujarnya.
ia juga menyebutkan, pelaku tindakan kejahatan hipnotis menjelang lebaran tidak tertutup kemungkinan mereka beroperasi di pusat perbelanjaan dan pasar. Mereka selalu mengincar pengunjung yang menggunakan perhiasan yang berlebihan. Biasanya, pelaku hipnotis mendekati korbannya dan memukul bagian tubuh hingga korban tak sadar, " tuturnya
Ipda Deni Hermawan mengingatkan para pemudik yang menggunakan transportasi umum di terminal dan stasiun agar ekstra waspada. Sebab, kejahatan di tempat umum dengan beragam modus masih mengancam. Salah satunya pencurian modus hipnotis, " Pesan nya. (MFA)